sponsored by:

Senin, 18 April 2011

R.A.T.S







Rush blood streams to the ground
Animals was runaway from habitat
Teenagers force to be brave
Solitude being created deliberately

Ambition going to be primary
Rise of the the perses coming soon
Equality theory was seemed beautiful

Soldiers walk neglectfully through children
Trucks lead convoy disturb street football game
An uncle becomes nice guy  finish last
Reconciliation and sympathy  lid another mission

Kamis, 07 April 2011

Pertanyaan (yang) Terjawab

saya masih percaya
dirinya masih ada
esok pasti jumpa
entah brapa lama
lebih cepat semoga
ini kalimat sederhana
tanpa maksud apa
tentang sebuah hanya
ananda rindu sang rama
sehingga trus bertanya



(sebuah pertanyaan seorang Anak yang sudah dijawab sang bapak sebelumnya)

------00---------

AKU MASIH UTUH DAN KATA-KATA BELUM BINASA

aku bukan artis pembuat berita
tapi aku memang selalu kabar buruk buat
penguasa

puisiku bukan puisi
tapi kata-kata gelap yang berkeringat dan berdesakan mencari jalan
ia tak mati-mati
meski bola mataku diganti
ia tak mati-mati
meski bercerai dengan rumah
ditusuk sepi
ia tak mati-mati
telah kubayar yang dia minta
umur-tenaga-luka

kata-kata itu selalu menagih
padaku ia selalu berkata
kau masih hidup

aku memang masih utuh
dan kata-kata belum binasa

( 18 Juni 1997 ) 


(jawaban yang ditulis jauh hari sebelum beliau dirindukan banyak kawan,istri,sahabat,putra,saudara ,dan tetangga )

Dimana(kah) anak Pak Tua itu?

kala itu di sebuah jalan raya.
dekat kompleks perumahan kaya.
seorang lunta kuyup tak berdaya.
orang sekitar acuh malah bergaya.
itukah yang dianggap manusia berbudaya.
pak tua masih setia berdiri
di usia senja tetap mandiri
walau tak lagi berlari.
menunggu di seberang dan masih berdiri.
bukan menuntut belasan sanubari.
pengamen kumal datang menghampiri.
"saya bantu seberangkan pak, mari".

ratusan pertanyaan datang tanpa mengucap salam,,
pertama, tak pedulikah orang -orang itu?
bla......bla.........bla........bla.................
terakhir, Dimana(kah) anak pak Tua itu?

Minggu, 03 April 2011

modernisasi berisi destruksi



terjadi kemacetan dimensi
letak yang seakan tak bersisi
kekuasaan sekarang jadi ambisi 
massa pun berlomba buat ilusi

--

kertas gambar itu jadi raja
milyaran orang pun memuja
bukan sosok tua bersahaja
raja bijaksana terkubur kamboja

--

kau lihatkah anak kecil
duduk dipojok dan menggigil
keunguan hiasi bibir mungil
berjualan demi roti secuil

--

mendung menyaksikan mereka berlari
seorang nenek kesulitan menghindari
kemudian pasrah berserah diri
menghakimi seenak mereka sendiri

--

tidak tampak berjajar rumah
kemarin ada sekarang musnah
penguasa anggap mereka bermasalah
tak sedikit tangis tertumpah

--

hanya cerita yang sekelumit
masih ada kisah rumit
pasti membuat dahi mengernyit
tentang zama bertambah pahit

--

banyak manusia termakan khayal
tak sedikit jadi pembual
yang menjarah jadi plural
disamping sambilan sebagai kanibal 

Sabtu, 02 April 2011

George Custer ,balada seorang komandan tak terpahlawankan

Pernahkah anda menonton film LAST SAMURAI, anda pasti ingat bagaimana Katsumoto (Ken Watanabe) selalu berusaha mengorek keterangan dan data berkaitan seorang legenda GEORGE CUSTER dari seorang kapten amerika Nathan Algren (Tom Cruise) yang dia tawan. Nathan pun akhirnya menjelaskan panjang lebar tentang kisah perjuangan sang komandan ,tetapi dia tidak menyelesaikan ceritanya secara utuh. Pada adegan sebelum pertempuran terakhir, Katsumoto bertanya 'bagaimana akhir dari perang "The Little Bighorn" yang dikomandani George Custer?, apa yang terjadi dengan George Custer?" , kemudian dengan tersenyum Nathan menjawab "dia gugur bersama 200 prajurit terbaiknya".

          -----

Yeah, George Custer adalah salah satu komandan kavaleri  yang punya reputasi baik yang pernah dimiliki Amerika,dia juga berjasa menemukan Emasdi black hills, sehingga membuat semua orang Demam Emas. Suatu saat Custer mendapat perintah untuk memimpin penyerangan terhadap koalisi orang-orang Indian. Komandan era 1800 an yang terkenal itu hanya diberi sedikit armada perang yang jumlahnya hanya sekitar 200 orang. Tetapi orang Amerika itu jiwanya tidak Amerika , dia berani dan teguh juga patriotik. Bahkan dia tidak Gentar sekalipun dengan jumlah pasukan yang dipimpinnya.Dia pun maju ke medan perang dengan kepala tegak dan pundak yang tegap, di medan perang yang terhampar luas Custer mengetahui betapa banyak jumlah pasukan Indian yang dipimpin SITTING BULL, jumlah mereka berada di kisaran 6000 orang.
Tapi bukan George Custer namanya kalo dia menyerah begitu saja, genderang tanda penyerangan pun dimulai dan 200 pasukan Custer menyerang para Indian. Hanya berselang beberapa menit saja ,bau anyir darah sudah memenuhi tanah yang sekejap memerah itu. Dan tak sampai hitungan jam, tidak ada pasukan Amerika pun yang tersisa,pun George Custer. Yang ada hanya para Indian yang meneriakkan lolongan kemenangan dan menari-nari , tapi mungkin di benak mereka ada rasa kagum terhadap Custer dan mereka menjuluki LAST STAND CUSTER. Namanya pun harum dan cerita kematiannya pun mekar di mana-mana. Maka dari  itu kita musti belajar pada seorang Amerika yang tak ter-Amerika kan, mungkin orang Amerika lebih senang membahas Abraham Lincoln, Benjamin Franklin, ato Jendral2 berpangkat yang berjasa terhadap Amerika. Bahkan mereka beramai-ramai membuat film yang notabene dibuat untuk memutar-balikkan fakta (Seperti film2 tentang Vietnam). Untuk itu mari kita belajar menjadi seorang GEORGE CUSTER, jangan kita takut pada sesuatu yang belum kita lakukan. Kita tidak akan pernah paham dan tahu sebelum melakukan hal itu sendiri. Semua hal di dunia ini ada resiko , dan kadang kita harus berani melangkah dalam melakukan sesuatu, walaupun itu harus berujung pada kematian seperti yang dilakukan CUSTER.



THE STRONGEST LAST STAND , THE GREATEST WON'T BE STAND LAST

Respect